kasihruang.com-Bogor, Bogor – Festival Merah Putih (FMP) yang telah berlangsung selama sepuluh tahun menandai akhir masa tugas kepanitiaan tahun 2025 dengan digelarnya acara syukuran sekaligus pembubaran resmi di Hanggar Skadron 8 Lanud Atang Sendjaja (ATS), Sabtu (13/9/2025).
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, yang hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasi terhadap proses regenerasi dalam tubuh kepanitiaan FMP. Menurutnya, pelibatan generasi muda menjadi aspek penting dalam menjamin keberlangsungan festival yang telah menjadi agenda kebanggaan warga Bogor ini.

“FMP telah memasuki usia satu dekade. Ini momen yang tepat untuk mendorong regenerasi dalam kepanitiaan. Anak-anak muda Kota Bogor harus lebih banyak dilibatkan sejak dini, dan saya senang karena itu sudah mulai terlihat di FMP tahun ini,” ungkap Dedie.
Ia menegaskan bahwa regenerasi merupakan elemen penting agar kegiatan seperti FMP terus hidup dan berkembang mengikuti zaman.

Sementara itu, Ketua Panitia FMP 2025, Benyamin Mbo’oh, menyatakan bahwa meski struktur panitia resmi dibubarkan, semangat yang telah dibangun selama sebulan penuh pelaksanaan festival tidak akan padam. Ia meyakini bahwa api semangat tersebut akan terus diwariskan ke generasi berikutnya.
“Selama satu bulan penuh, FMP telah menjadi ruang kolaborasi yang luar biasa. Meski panitia telah resmi dibubarkan, semangat kebersamaan dan kecintaan pada negeri akan terus menyala. Kami juga siap melanjutkan estafet ini kepada anak-anak muda,” ujarnya.

Benyamin juga menambahkan bahwa FMP di tahun mendatang akan lebih membuka ruang bagi keterlibatan perempuan muda dalam struktur kepanitiaan, agar mereka bisa menyalurkan ide dan kreativitas demi menghadirkan inovasi dalam festival.
Acara syukuran tersebut turut diisi dengan penyerahan piagam penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi dan dukungan berbagai pihak yang telah menyukseskan FMP 2025.