Selasa, 18 Februari 2025
Kasihruang.com – Nasional, Pemerintah Indonesia tengah merencanakan percepatan pembangunan serta pemanfaatan energi nuklir mulai tahun 2032 untuk mencapai kemandirian Energi Nasional. Pemanfaatan energi nuklir ini, meskipun masih terbilang baru, sudah lama direncanakan oleh pemerintah dalam berbagai periode, dan salah satu program utamanya adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), seperti yang disampaikan oleh Dewan Energi Nasional (DEN).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, sebelumnya menegaskan bahwa langkah menuju pemanfaatan energi nuklir ini adalah terobosan yang harus diambil. “Di DEN, hal ini telah dibahas secara serius. Targetnya, pada 2032, energi nuklir sudah bisa jalan,” ujar Bahlil, dikutip Kamis (2/1/2025) oleh CNBC Indonesia.

Dalam beberapa lawatannya ke luar negeri pada bulan November lalu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk menjadikan energi nuklir sebagai terobosan baru dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional, khususnya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global dan memenuhi kebutuhan ekonomi Indonesia di masa depan.
Keseriusan pemerintah dalam program pemanfaatan nuklir ini ditunjukkan melalui penyelesaian rancangan Peraturan Presiden (R-Perpres) tentang Komite Pelaksana Program Energi Nuklir (KP2EN). Bahlil menjelaskan, “Pembentukan Komite Pelaksana Program Energi Nuklir telah kami susun dalam draft R-Perpres. Sosialisasi dan diskusi terkait pembangunan PLTN juga telah dilakukan sebagai bagian dari transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) 2060.”
Penerapan energi nuklir diperkirakan dapat menghemat biaya pokok penyediaan listrik (BPP) dan menjadi langkah tepat untuk menyediakan sumber energi yang berkelanjutan demi tercapainya kemandirian ekonomi nasional.
Program ini juga mendapat dukungan dari pihak internasional, salah satunya adalah Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov, yang menyatakan bahwa Rusia siap bekerja sama dengan Indonesia dalam penggunaan nuklir secara damai sebagai sumber energi. “Kami tinggal menunggu pihak Indonesia untuk apa yang mereka cari dan bagaimana kita dapat melanjutkan kerja sama bilateral ini,” ujar Dubes Tolchenov, seperti yang dikutip dari Rakyat Merdeka.
Rusia juga menyatakan kesiapan untuk membantu Indonesia dalam pengembangan Nuklir Nasional, dengan pembicaraan yang sudah berlangsung cukup lama dan menunjukkan hasil yang positif. Dubes Tolchenov menambahkan bahwa perusahaan nuklir Rusia, khususnya Rosatom, siap untuk melanjutkan kerjasama ini melalui seminar-seminar mengenai tenaga nuklir yang akan digelar di Indonesia.

Masyarakat pun patut menunggu perkembangan lebih lanjut terkait program “Nuklirisasi” Indonesia ini, yang akan menjadi langkah penting dalam mewujudkan kemandirian energi nasional di masa depan.*******