Ancaman Perang Dagang Trump Sampai ke Eropa, Bursa Saham Eropa Mendadak Lesu

kasihruang.com – Internasional, Perang dagang yang dipicu oleh kebijakan “America First” di bawah pemerintahan Donald Trump tampaknya semakin meluas, bahkan sampai ke Eropa. Trump baru-baru ini mengancam untuk memberlakukan tarif perdagangan baru pada produk alkohol dari Uni Eropa. Dalam pernyataannya, Trump menyatakan akan mengenakan tarif 200% pada anggur dan minuman beralkohol asal Uni Eropa jika blok tersebut tidak mencabut tarifnya terhadap wiski asal Amerika Serikat.

Pernyataan tersebut langsung berdampak pada pasar saham Eropa. Saham-saham produsen minuman beralkohol terjun bebas, dengan penurunan mencapai 4-4,3%. Saham di sektor makanan dan minuman secara keseluruhan juga ikut anjlok sebesar 0,2%, sementara saham LVMH Cognac Hennessy melemah hingga 1,1%.

Menurut Ipek Ozkardeskaya, analis senior Swissquote Bank, ketidakpastian kebijakan tarif ini semakin memperburuk gejolak pasar. “Tidak ada yang tahu seberapa jauh dampaknya. Apakah ini hanya strategi negosiasi atau benar-benar akan diterapkan? Yang jelas, langkah ini meningkatkan ekspektasi inflasi, yang memicu kepanikan di pasar,” jelas Ozkardeskaya. Selain sektor makanan dan minuman, sejumlah sektor lainnya juga turut terimbas oleh pernyataan Trump tersebut.

Sektor otomotif menjadi salah satu yang paling terdampak, dengan indeks otomotif dan suku cadang turun 1,7%. Saham Stellantis mengalami penurunan sebesar 2,3%, sementara saham pemasok suku cadang Valeo anjlok hingga 6,4%. Ancaman Trump untuk menaikkan tarif terhadap produk dari Eropa ini muncul hanya beberapa jam setelah Uni Eropa mengumumkan kebijakan tarif balasan terhadap komoditas asal AS.

Ketidakpastian terkait implementasi kebijakan ini memicu gejolak besar di pasar global dan menambah kekhawatiran bahwa ketegangan perdagangan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dunia. Perang dagang ini semakin memperumit situasi geopolitik global, yang juga sedang diwarnai oleh konflik-konflik besar, seperti ketegangan Israel-Palestina di Timur Tengah, konflik Rusia-Ukraina di Eropa, dan ketegangan di Laut China Selatan.

Perang dagang ini diperkirakan akan terus berlanjut di bawah pemerintahan Trump yang berpegang pada prinsip “Make America Great Again.”*******

Penulis:#Evan Edo Prasetya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *