kasihruang.com – Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, menyadari pentingnya memperkuat sistem pertahanan di wilayah laut. Laut Indonesia, yang kaya akan sumber daya alam, menjadi kawasan yang perlu dijaga dengan maksimal. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, sektor pertahanan semakin mendapatkan perhatian serius, salah satunya dengan pengadaan kapal perang baru.
Salah satu langkah besar yang telah dilakukan adalah pengadaan dua kapal baru, yaitu KRI Brawijaya dan KRI Prabu Siliwangi. Kapal kelas Brawijaya, yang merupakan kapal terbesar yang dimiliki oleh TNI Angkatan Laut (AL), menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat armada laut.

Namun, langkah ini tidak berhenti di situ. Pemerintah Indonesia kini tengah mempertimbangkan untuk mengakuisisi kapal induk, khususnya kapal induk helikopter serbu. Rumor mengenai rencana ini semakin menguat setelah serah terima dua kapal kelas Brawijaya di Italia. Salah satu pilihan yang kini dilirik adalah kapal induk pesawat ITS Giuseppe Garibaldi milik Italia.
Kapal induk Giuseppe Garibaldi, meskipun merupakan kapal bekas yang telah beroperasi sejak tahun 1990-an, menjadi pilihan yang efisien bagi Indonesia untuk segera memiliki kapal induk. Strategi ini mirip dengan langkah yang diambil oleh Republik Rakyat Tiongkok yang mengakuisisi kapal induk bekas dari Ukraina untuk melatih prajuritnya, sembari menunggu kapal induk buatan dalam negeri siap diluncurkan.
Selain kapal induk, kabarnya Indonesia juga akan memperoleh pesawat AV-8B Harrier II sebagai bagian dari perjanjian pembelian kapal induk ini. Rumor ini semakin diperkuat dengan artikel dari Janes yang berjudul “Indonesia Interested in Italian Carrier ITS Giuseppe Garibaldi”, yang menyebutkan bahwa Indonesia sangat tertarik untuk mengakuisisi kapal induk helikopter serbu tersebut.
ITS Giuseppe Garibaldi diluncurkan pada 11 Juni 1983 di galangan kapal Fincantieri Monfalcone dan resmi bergabung dengan AL Italia pada 30 September 1985. Kapal induk ini didukung oleh empat turbin Fiat COGAG (Combined Gas Turbine and Gas Turbine) yang mampu menghasilkan tenaga berkelanjutan sebesar 81.000 tenaga kuda (60 MW), dengan kecepatan maksimum 30 knots dan jarak jelajah 13.000 km pada kecepatan 20 knots.

Kapal induk ini memiliki bobot mati 14.150 ton, panjang 180,2 meter, dan lebar 33,4 meter. Kapal ini juga dapat mengangkut 550 anak buah kapal, 100 staf, dan 180 personel penerbangan. Menarik untuk kita nantikan apakah ITS Giuseppe Garibaldi akan menjadi bagian dari armada TNI AL yang akan mengarungi hangatnya lautan Nusantara atau hanya sekadar menjadi sebuah rencana dan angan belaka.*******
Penulis:#Evan Edo Prasetya