“Kemesraan” Donald Trump dan Vladimir Putin, Akankah Menjadi Petaka bagi Pakta Pertahanan Atlantik Utara?

Senin, 24 Februari 2025

Kasihruang.com – Internasional, Donald Trump kembali mencuri perhatian dengan menunjukkan hubungan yang kontroversial dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Kemesraan antara keduanya kembali tersorot setelah Trump mempublikasikan percakapan telepon dengan Putin, yang seolah memberikan sinyal bahwa Amerika Serikat ingin melakukan rekonsiliasi dengan Rusia. Melihat rekam jejaknya, hubungan Trump dengan Putin memang terbilang harmonis, bahkan saat Trump menjabat sebagai Presiden AS.

Kontroversi semakin memanas setelah terungkapnya upaya perdamaian antara Ukraina dan Rusia yang digelar di Arab Saudi tanpa melibatkan pihak Ukraina. Dalam pertemuan tersebut, kedua negara mendiskusikan upaya penghentian perang dengan fasilitasi Menteri Luar Negeri Arab Saudi. Delegasi Rusia dan AS dipimpin oleh masing-masing Menteri Luar Negeri. Hal ini memicu kemarahan Ukraina, yang selama ini sangat bergantung pada dukungan AS, baik secara moral maupun material, dalam menghadapi agresi Rusia.

Selain itu, sikap AS terhadap Ukraina juga menunjukkan perubahan yang signifikan. Pemerintahan Presiden Joe Biden sempat memberikan dukungan tanpa pamrih, namun kini di bawah Trump, Amerika Serikat seakan menunjukkan sikap berbeda. Trump bahkan mengungkapkan bahwa bantuan yang diberikan kepada Ukraina selama ini tidaklah “gratis” dan harus dibayar dengan sumber daya mineral yang terkandung di negara tersebut.

Yang lebih mengejutkan dan berpotensi memicu ketegangan dengan sekutu-sekutu tradisional AS di Eropa adalah rencana Trump untuk mengajukan kembali Rusia ke dalam kelompok G7. Langkah ini sudah pasti akan ditolak keras oleh negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), yang telah lama menjadi sekutu utama AS di Eropa.

Pertanyaan besar kini adalah, apakah “kemesraan” antara Trump dan Putin ini akan terus berlanjut, atau justru memicu ketegangan lebih lanjut, terutama dengan sekutu-sekutu tradisional AS di Eropa? Diplomasi ala Trump yang kontroversial tentunya akan semakin menguji kekuatan hubungan transatlantik. Let’s see.

Penulis:#Evan Edo Prasetya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *